BUDIDAYA SEDAP MALAM 


A.    Pengenalan Tanaman Sedap Malam Salah satu jenis tanaman hias penghasil bunga potong yang                  potensial    dikembangkan adalah bunga sedap malam. Dalam taksonomi tanaman sedap malam memiliki      sebagai berikut : 
     1. Klasifikasi Tanaman Sedap Malam
        a). Kingdom : Plantae
        b). Divisi : Spermathophyta 
        c). Sub Divisi : Angiospermae
        d). Kelas : Monocotiyledone
        e). Ordo : Amaryllida 
         f). Familly : Amarylidaceae
         g). Genus : Polyanthes 
         h). Spesies : Polyanthes tuberose

 B. Morfologi Tanaman Sedap Malam
   1. Pohon Bunga sedap malam tumbuh merumpun dengan tinggi sekitar 0,5 - 1,5 meter. Serumpun                   batangnya tumbuh dari satu atau beberapa umbi induk dan beberapa umbi anak. Pohon tanaman                   sedap malam mempunyai akar, daun, batang dan bunga.
   2. Umbi atau Bibit Serumpun batangnya tumbuh dari satu atau beberapa umbi induk dan beberapa umbi            anak. Umbi sebagai penyimpan makanan. Umbi bunga sedap malam juga digunakan untuk perbanya              tanaman secara vegetatif. Dapat dilihat pada gambar

  

 3. Daun bunga sedap malam berbentuk panjang pipih berwarna hijau mengkilat di bagian permukaan                atas dan hijau muda pada bagian permukaan bawah daun. Pada pangkal daun terdapat bintik-bintik              berwarna kemerah-merahan. Daun dapat berukuran hingga sepanjang 60 cm.

4. Tangkai Tangkai bunga muncul di ujung tanaman berbentuk memanjang dan beruas-ruas. Di setiap ruas        muncul daun bunga yang berbentuk pipih memanjang dengan ukuran lebih kecil dari daun biasa. Pada            tangkai bunga melekat 5-12 kuntum bunga (terkadang lebih) dengan mahkota bunga berwarna putih dan        sedikit kemerahan di bagian ujung.

 5. Bunga Mekarnya bunga sedap malam tidak serempak melainkan berurutan. Kuntum bunga bagian bawah    akan mekar terlebih dahulu lalu menyusul kuntum-kumtum bunga di atasnya secara berurutan. 6. Akar          Sistem perakaran tanaman sedap malam menyebar ke segala arah pada radius dan kedalaman 40-60 cm     atau lebih. Akar-akarnya bersifat serabut yang keluar dari batang utama. Dapat dilihat pada gambar 6.  


C. Syarat Tumbuh Tanaman Sedap Malam
    1. Kondisi iklim : 13 – 27 oC 
    2. Curah hujan : 1.900 – 2500 mm/tahun
    3. Ketinggian : 600 - 1.500 m dpl
    4. Jenis tanah : Andosol atau tanah lempung sehabis lahan sawah 
    5. Tekstur Tanah : Subur, gembur, banyak mengandung bahan organik (humus)

D. Budidaya Tanamanan Sedap Malam 
   1. Teknik Produksi
     a. Pengolahan Lahan dan Pembuatan Bedengan
        1). Tujuan Menyediakan media tumbuh yang ramah sebagai sumber hara dan air agar siap untuk                         ditanami.
        2). Definisi Menyiapkan lahan yang sesuai, dapat menggunakan lahan sawah bekas padi maupun lahan                kering yang cukup pengairannya. Penyiapan lahan harus dilakukan secara sempurna.
       3). Langkah-langkah
            a). Buang rumput-rumput liar (gulma) maupun batu-batuan ke tempat penampungan sisa-sisa                               tanaman  (limbah).
            b). Olah tanah dengan menggunakan cangkul atau traktor hingga cukup gembur sedalam 20 - 30 cm.             c). Biarkan tanah dikering anginkan selama 15 - 30 hari
           d). Olah tanah untuk kedua kalinya sambil  membuat bedengan-bedengan selebar 1 meter, tinggi 20 -                 30 cm, dan panjangnya tergantung kondisi lahan.
            e). Jarak antar bedengan diatur antara 25-30 cm. Untuk pengolahan lahan dan pembuatan bedengan                  dapat dilihat pada gambar 7.
  4). Alat dan bahan Cangkul, bajak atau traktor, pupuk kandang, tali rafia, meteran.

 

  b.Penyiapan Bibit
      1). Tujuan Untuk menjamin pertumbuhan benih baik dan optimal, agar menghasilkan produksi yang                     bermutu tinggi, diminati pasar dan bebas dari hama dan penyakit.
      2). Definisi Mempersiapkan benih varietas unggul dan bermutu yang bisa tumbuh dengan baik dan sehat.       3). Langkah-langkah Beli bibit baru di petani. Pilih bibit yang berukuran sedang. Bibit yang ingin di                      produksi adalah hasil budidaya sendiri maka bibit harus terlebih dahulu di bongkar dari pohon induk       yang telah berproduksi maksimal 2 tahun. Penyiapan bibit dapat dilihat pada gambar 8.


c. Penanaman 
    1). Tujuan Untuk menghasilkan bunga potong yang bermutu.
   2). Definisi Menumbuhkan tanaman baru sebagai langkah awal dari kegiatan usaha budidaya sedap malam.
   3). Langkah-langkah
      a) Tanaman sedap malam ditanam pada bedengan yang telah disiapkan. 
      b) Pembuatan lubang tanam
      c) Jarak lubang tanam adalah 20 cm x 25 cm. Lubang tanam dibuat dengan cara ditugal.Penanaman                 biasanya disesuaikan dengan kebutuhan pasar khususnya untuk menghadapi hari-hari besar                           nasional. Waktu tanam yang baik antara pagi dan sore hari. d) Tanamkan 2 sampai 3 umbi benih sedap         malam ke dalam lubang tanam. Letak umbi benih diatur tegak dengan arah tunas menghadap ke atas. e)         Sebarkan pupuk dasar berupa pupuk kandang di dalam lubang tanam tersebut. f) Tutup lubang yang             telah  diisi umbi benih sedap malam dengan tanah tipis setebal ± 3-5 cm. g) Airi atau siram tanah di                bedengan   hingga cukup basah (lembab).
 4). Alat dan bahan Pupuk kandang, tugal, dan alat penyiraman dan tali plastik.
   


 d. Pemeliharaan Pemeliharaan dibagi menjadi berbagai aspek yang bertujuan agar tanaman sedap malam tumbuh dan hasil produksi menjadi bagus dan memuaskan. Pemeliharaan terdiri dari : 
1). Penyiraman a). Tujuan Memenuhi kebutuhan air untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pengairan perlu dilakukan agar tanah tetap lembab, penyiraman yang diberikan jangan sampai berlebihan karena malah akan mengganggu perkembangan akar tanaman. b). Definisi Pemberian air untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. c). Langkah-langkah (1). Pada fase awal pertumbuhan umbi benih perlu pengairan yang rutin satu kali sehari atau tergantung keadaan tanah dan iklim. (2). Waktu pengairan sebaiknya pada pagi hari atau sore hari, yakni ketika suhu tanah dan suhu udara tidak terlalu tinggi. (3). Cara pengairan yang paling baik adalah digenangi atau disiram langsung menggunakan alat bantuan embrat (gembor) apabila sistem pengairannya non-teknis. Untuk penyiraman dapat dilihat pada gambar 10. d). Alat dan bahan Gembor dan sarana irigasi lainnya.

2). Penyulaman a). Tujuan Untuk mengganti bibit (umbi) yang tidak tumbuh (mati) atau busuk dengan bibit (umbi) yang baru. b). Definisi Mengganti tanaman yang tidak tumbuh atau mati dengan tanaman baru. c). Langkah-langkah (1). Periode waktu penyulaman sebaiknya seawal mungkin, yakni pada umur 30 hari setelah tanam agar pertumbuhan benih sulaman dapat seragam. (2). Cara penyulaman adalah mula-mula buat lubang tanam pada bekas lubang tanam, kemudian isi dengan 1 atau beberapa umbi benih baru sambil ditimbun tanah tipis sekitar 3-5 cm. d). Alat dan bahan Tugal , Kored, Parang, dan benih (umbi) baru. 

 3). Penyiangan a). Tujuan Untuk membuang rumput-rumput liar (gulma). b). Definisi Mengurangi persaingan penyerapan hara dan air oleh gulma. c). Langkah-langkah (1). Pada umur 1 bulan setelah tanam atau tergantung keadaan pertumbuhan rumput-rumput liar (gulma), harus segera dilakukan penyiangan. (2). Cara menyiangnya adalah mencabut rumput liar secara manual dengan tangan ataupun alat bantu kored, parang, cangkul, dan alat penyiang lainnya. (3). Penyiangan berikutnya dilakukan rutin dengan memperhatikan keadaan pertumbuhan rumput liar (gulma) di area kebun Sedap Malam. Untuk penyiangan dapat dilihat pada gambar 11. d). Alat dan bahan Cangkul, Kored, Parang, dan Pengki/Karung.

   

 4). Hama dan Penyakit Hama utama yang menyerang tanaman sedap malam adalah thrips (Thaeniothrip sp.), kutu dompolan (Dysmicoccus brevipes), kutu perisai (Coccus sp.), hama ulat tanah (Agroptis ipsilon Hufn). Penyakitnya adalah penyakit layu cendawan (Fusarium sp), busuk umbi (Botritis sp), busuk batang, dan busuk pucuk. a). Thrips (Thrips parvispinus) Thrips mulai menyerang sejak awal penanaman hingga sedap malam berbunga. Hama tersebut ditemukan pada celah-celah antar daun dan juga pada daun yang masih menguncup. Awal serangan ditandai dengan adanya bekas gigitan pada permukaan daun dan akhirnya berubah menjadi kecoklatan bila serangan sudah lanjut. Daun yang terserang menjadi kering karena cairannya dihisap
 

 b). Penyakit Busuk Batang (Botryodiploida theobromae) Busuk batang menyerang cabang dan tangkai tanaman. Bagian yang terserang menjadi berwarna coklat. Setelah itu cendawan akan membentuk miselium di kulit buah. Bagian tanaman yang terluka sangat rentan terhadap penyakit busuk batang. Membersihkan lahan dari sampah dan gulma dapat dilakukan untuk mencegah perkembangan penyakit ini. Fungisida yang dianjurkan untuk menanggulangi penyakit ini adalah Antrachol dan Ditane .

   

 5). Pengendalian Hama Penyakit Pengendalian hama yang menyerang sedap malam bisa dicegah dengan cara memberikan insektisida ataupun fungisida dengan cara disemprot dengan handsprayer. Contoh insektisida yang dipakai adalah dusban 200 dan Fungisida Antrachol. Masing-masing dengan dosis 10 gr/15 liter.Penggunaan pestisida kimiawi harus memenuhi 6 tepat yaitu tepat jenis, tepat mutu, tepat sasaran, tepat dosis dan konsentrasi, tepat waktu serta tepat cara dan alat aplikasi. e. Pemupukan susulan 1). Tujuan Pemupukan susulan dilakukan untuk memacu pertumbuhan tanaman sedap malam menjelang berbunga. 2). Definisi Penyediaan unsur hara bagi pertumbuhan tanaman. 3). Langkah-langkah a). Pemupukan susulan dilakukan ketika tanaman berumur 2 bulan setelah tanam. Jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk NPK. b). Cara pemberian pupuknya dapat dilakukan secara bertahap setiap sebulan sekali. c). Pupuk disebar merata atau dalam larikan-larikan diantara barisan tanaman dengan dosis 25 kg/m2 atau 0,5 karung.. Untuk pemupukan susulan dapat dilihat pada gambar 15. 4). Alat dan bahan Wadah atau ember untuk tempat pupuk, sendok makan, timbangan dan cangkul. Pupuk anorganik yaitu NPK. f. Panen 1). Ciri dan Umur Panen Ciri-ciri sedap malam siap panen adalah umur tanaman antara 8-9 bulan setelah tanam. Tinggi tanaman antara 45-50 cm dan 1 atau 2 kuntum bunga telah mekar dan ujung kuntum telah berwarna kemerah-merahan. Waktu panen yang paling baik adalah pagi atau sore hari, saat suhu udara tidak terlalu tinggi. 2). Cara Panen Cara panennya adalah dengan mencabut batang tanaman dan memilih tanaman yang sudah optimal. Tanaman yang masih kecil diberi kesempatan untuk tumbuh membesar.3). Alat dan bahan Ember atau keranjang.

  

 g. Pengangkutan dan Sortasi 1). Tujuan Tujuan sortasi adalah memilih hasil panen sesuai dengan kualitas yang telah ditentukan. 2). Definisi Definisi pengangkutan adalah membawa dan mengemas bunga potong dari lokasi panen ke tujuan akhir hingga proses distribusi. 3). Langkah-langkah a). Ikat kumpulan tangkai bunga yang seragam hasil klasifikasi dengan tali rapia atau bahan tali lainnya menurut jumlah yang diminta pasar (konsumen). b). Kemas ikatan bunga dalam keranjang atau kemas menggunakan koran. c). Angkut bunga potong yang telah dikemas ke pasar atau florist.
   

4). Alat dan bahan Gunting atau pisau, air bersih, tali rafia, kertas atau koran untuk pembungkus, keranjang. E.Pemasaran Hasil Pemasaran hasil dilakukan setelah pemanenan, sistem pemasaran ini sangat mempengaruhi tingkat pendapatan agar pemasaran ini memberikan keuntungan yang maksimal maka ada baiknya diketahui dahulu cara pemasarannya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

1 Response to " "

  1. serang says:
    13 Mei 2015 pukul 03.06

    Assalamualaikum Mbak, saya sedang mencoba membudidayakan sedap malam di dalam pot. Cuma sekarang penyakit menyerang dan daunnya semua rebah karena kena jamur dan serangan semut. Kira-kira saya bisa pakai apa untuk menanggulanginya? kalau menggunakan dursban dan antracol bisakah bersamaan ? dan interval hari pemberian sampai kapan.. Mohon pencerahan dan terimakasih atas perhatiannya

Posting Komentar